Tag Archives: david edison

Misa Perutusan Kerasulan: Wartakan Injil

Komunitas Skolastikat Xaverian Cempaka Putih mengadakan misa Perutusan kerasulan pada  26 Agustus 2013. Misa dipimpin oleh Pastor Matteo, bersama P. Ciroi, dan P. Bagnara.

Dalam homilinya, P. Matteo menegaskan bahwa tugas pewartaan seharusnya dilaksana dengan sikap ketotalan untuk mewartakan Injil.  oleh karena itu, sikap mementingkan diri sendiri merupakan sesuatu yang kontraproduktif.

Kerasulan tahun 2013/2014 ini mencakup beberapa kategori seperti Karya sosial, Parokial, SMA, Dialog Antaragama,  dan Katekumenat.

Fr. Gordi n Fr. Fonsi

Dalam kesempatan makan malam, juga diadakan perutusan ke Teologi Internasional Fr Gordi dan Fr. Fonsi, masing-masing ke Italia dan Kamerun.

Laporan: Fr. David. SX

Leave a comment

Filed under Confortianitas

P. Fernando: Hayati Liturgi dengan Benar

IMG_4918“Liturgi merupakan  puncak kegiatan Gereja, yang dipandang sebagai pelaksanaan tugas imamat Kristus, dan melalui tanda-tanda lahiriah, pengudusan manusia dilambangkan,” demikian ditegaskan P. Fernando Abis, SX, dengan mengutip Konstitusi Tentang Liturgi Suci Vatikan II, dalam Acara Rekoleksi Komunitas di Skolastikat Xaverian, Cempaka Putih Raya 42, Jumat, 23/08/2013.

Kegiatan yang diadakan setiap bulannya itu,  dimulai pada pukul 17.00 dan diikuti oleh seluruh anggotan Skolastikat: 4 pastor dan 22 Frater. P. Fernando Abis, sebagai pemimpin rekoleksi,  menegaskan pentingnya kesadaran akan inti liturgi, yang mana kita sebagai anggota Tubuh Mistik Kristus merupakan pelaku, sehingga perlu merayakan liturgi secara sadar, aktif, dan bermakna. Untuk itu dibutuhkan  persiapan pribadi yang cukup sebelum sebuah kegiatan liturgis dijalankan. “Untuk misa pagi, kalau pergi lari pagilah sebelumnya, biar  segar,” tandasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan Vesper bersama pada pukul 18.40 dan makan malam pukul 19.00. Pada pukul 20.00-21.00, diadakan sharing bersama di Kapel Skolastikat. sebagian besar anggota komunitas mengaku mendapatkan banyak pencerahan dari rekoleksi kali ini. Proficiat dan selamat menjalankan liturgi dengan baik dan benar.

Laporan: Fr. David, SX

Leave a comment

Filed under Rekoleksi Bulanan Komunitas

Warisan Gus Dur

Hal penting yang kita lakukan sekarang adalah bagaimana menghadapi persoalan konkret Bangsa Indonesia dengan berkaca pada Gus Dur. Kitalah yang ada saat ini,” ujar puteri pertama Gus Dur, Mbak Alissa Wahid dalam Dialog Antaragama yang diadakan di Wisma Xaverian Cempaka Putih, Minggu, 27/01/2013.

Kegiatan dimulai pada pukul 17.20 dan diikuti oleh 32 Frater, 2 Pastor Serikat Xaverian, dan 25 undangan lintas agama. Dalam dialog yang bertemakan “Warisan Gus Dur” tersebut, Mbak Alissa memaparkan pemikiran dan tindakan Gus Dur yang dapat menjadi inspirasi bagi generasi Indonesia saat sekarang. Menurut Mbak Alissa,  Gus Dur memulai segalanya dari spiritualitasnya, yaitu bagaimana beliau bertindak berdasarkan pada penghayatan imannya sebagai seorang Muslim.

Dalam perjuangannya, Presiden RI ke-4 itu memiliki 4 level, yaitu perjuangan di lingkungan Islam, penguatan civil society, perjuangan di tingkat negara, dan perjuangan kemanusiaan. Dalam perjuangan di lingkungan Islam, Gus Dur mengemukakan pentingnya Pesantren sebagai subkultur. Pada tingkat penguatan civil society, Gus Dur menggalang kaum muda untuk berjuang. Hal ini menjadi sangat terkenal pada tahun 1980-1990-an ketika beliau berjuang bersama dengan Alm. Rm. Y.B. Mangunwijaya, SJ.

Di tingkat Negara, Gus Dur melakukan perombakan yang cukup berarti dengan pembubaran departemen tertentu yang dianggap kurang efisien. Selain itu dalam kaitan dengan pluralisme, beliau mengakui Kong Hu Cu sebagai salah satu agama resmi RI.
Pada level kemanusiaan, Gus Dur melakukan banyak hal. “Beliau mengutamakan manusia,” ungkap Mbak Alissa Wahid.

Menurut Mbak Alissa, ada sembilan nilai dasar yang dapat kita pelajari dari Gus Dur, yaitu spiritualitas yang dalam, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, persaudaraan, kesederhanaan, ksatria, dan berakar pada kearifan lokal.
“Bila semua hal itu kita miliki, cukuplah untuk menjawab persoalan bangsa kita saat ini,” ujarnya mantap.
Kegiatan ditutup dengan makan malam bersama pada pukul 19.20.

Leave a comment

Filed under Dialog Antaragama

Mengusahakan Keterlibatan Kaum Muda Dalam Gereja

Kita selalu mengatakan bahwa Kaum Muda adalah generasi masa depan Gereja. Akan tetapi sejauh ini, hal itu hanya menjadi potensi yang belum diaktualkan secara maksimal. Di paroki tertentu, keterlibatan kaum muda bahkan hanya sebatas tukang parkir Gereja,” ungkap Rm. Agustinus Purwantoro, SJ dalam rekoleksi di Komunitas Skostikat Xaverian pada Jumat, 24 Mei 2013.

Dalam acara yang dilaksanakan pada pukul 17.00 hingga 21.00 itu, Rm. Agustinus Purwantoro  menegaskan bahwa kehidupan kaum muda ditandai dengan dinamika yang khas kaum muda. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk melibatkan mereka dalam Gereja mesti juga memperhitungkan dinamika kehidupan mereka, misalnya bagaimana cara pandang  mereka terhadap diri dan kehidupan.
Dalam pendampingan terhadap kaum muda perlu menggarisbawahi tiga hal berikut, yaitu identitas, aktualitas, dan tegangan-tegangan kaum muda, “ujar pastor muda yang sedang bertugas sebagai Pendamping Mahasiswa Unit Barat KAJ ini.

Menurutnya, pencarian identitas merupakan pusat pergulatan kaum muda, yaitu bagaimana mereka menentukan diri dan masa depan mereka. Dalam pencarian identitas, dibutuhkan pendampingan agar mereka sungguh menemukan kehendak Allah.
Dalam  tahap aktualitas, kaum muda hendak menegaskan identitas dirinya melalui karya dan pencapaian-pencapaian tertentu. Sementara dalam membaca tegangan-tegangan yang dihadapi kaum muda, Rm. Agustinus Purwantoro mengajak para pastor dan frater untuk membaca dengan sudut pandang Kej. 1:26-31, yang menyatakan bahwa Allah menciptakan manusia  menurut citra-Nya dan sungguh amat baik. Cara pandang yang positif terhadap kaum muda diperlukan agar mereka sungguh diarahkan kepada tujuan-tujuan yang baik dan diberi tempat yang lebih luas dalam kehidupan menggereja. Sikap Yesus sebagai Gembala Yang Baik dalam Yoh. 20:1-18 menjadi sikap yang patut diteladani dalam pendampingan kaum muda.

Leave a comment

Filed under Rekoleksi Bulanan Komunitas

Pembaharuan Kaul

                                            Pembaharuan Kaul

Pada 5 November 2012, bertepatan dengan pesta St. Guido Maria Conforti, sebanyak 23 Frater Serikat Xaverian mengadakan pembaharuan kaul sementara. Sebanyak 21 frater membaharui kaul di Wisma Xaverian Cempaka Putih, sedangkan dua frater lainnya melakukan pembaharuan di tempat pelaksanaan Tahun Orientasi Misioner (TOM) masing-masing, yaitu di Mentawai dan Yogyakarta.

Misa di Wisma Xaverian Cempaka Putih dirayakan secara konselebrasi oleh 16 Imam Xaverian dengan selebran utama P. Antonius Wahyudiyanto, SX, Provinsial Serikat Xaverian Indonesia.  Tema perayaan adalah “Carilah Dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya”, yang diambil dari tema Peraturan Hidup Bersama (PHB) Komunitas Xaverian Cempaka Putih 2012/2013.

Misa dimulai pada pukul 17.50 setelah anggota komunitas Xaverian dari Bintaro dan Toasebio tiba di Wisma Xaverian Cempaka Putih. Dalam homilinya, P. Anton menegaskan pentingnya menghidupkan identitas seorang imam sebagai mistikus dan nabi. Mistikus dikaitkan dengan pencarian tanpa henti untuk melihat, mencari, dan mencintai Allah dalam segala hal. Nabi dikaitkan dengan tugas mewartakan yang adalah tugas utama seorang misionaris.

Setelah misa usai, diadakan makan malam bersama. Pada pukul 20.00, diadakan acara rekreasi bersama, yang ditandai dengan penampilan yang menawan dari anggota komunitas Pranovis Bintaro. Acara berakhir pada pukul 21.15.

Leave a comment

Filed under Confortianitas